Wednesday, December 30, 2015

Mau Bertanya Gak Sesat di Jalan (Bag. 2)

Saya adalah pribadi yang jarang bertanya, mungkin diam seribu bahasa bisa mendeskripsikan pribadi saya. Kalau tidak benar kepepet, misalnya, toilet ada dimana. Saya lebih memilih diam daripada bertanya. Yah, itu prinsip yang saya pegang bertahun-tahun. 

Nah, tapi prinsip seperti itu sepertinya tidak bisa dipertahankan lama-lama. Karena:
1. Kita adalah makhluk sosial yang dibutuhkan dan pasti membutuhkan sesama. Dari kita lahir sampai meninggal, kita tidak akan terlepas dengan namanya orang. Orang yang paling dekat ialah OrangTua kita sendiri, jadi sob jangan lupa untuk hargai dan selalu lah berusaha untuk mewujudkan bhakti mu pada orang tua yah, lanjut..

2. Tidak bisa menjalankan Usaha (bagi yang berbisnis), ya iyalah, kalau tidak berkomunikasi, bagaimana bisa memiliki konsumen dan mendapatkan laba.

3. Minim informasi penting, iya. Itu pasti, coba aja kalau tidak mau bertanya, kita bisa menjadi pribadi yang tidak sesuai perkembangan zaman. Bahkan, bisa menimbulkan kerugian karena sikap kita yang Acuh Tak Acuh. Contoh: Harga barang X sudah ditetapkan pemerintah untuk turun sebesar 20.000. Kemudian, suatu hari kita belanja di toko, kita beli dengan harga Y, ternyata saat itu seharusnya sudah mendapat potongan namun karena kita malas bertanya, akhirnya kita rugi 20.000. 

4.Bertanya itu ternyata penting. Gini sob, saat kita misalnya sedang berobat dengan dokter, karena kita malas bertanya, bisa-bisa cara kita konsumsi obat bisa aja salah. Ya Walaupun sudah dituliskan, namun karena tidak menyimak dengan benar akhirnya kita bisa saja tambah sakit bukan sembuh. 

5. Bertanya itu bisa mempererat jalinan silahturahim kita, iya benar, dengan bertany kita bisa menjaga komunikasi kita antar teman, pelanggan tetap lancar. 

Setelah menyadari pentingnya bertanya dengan 5 manfaat kecil di atas, membuat saya sampai saat ini terus belajar bagaimana cara bertanya yang benar untuk mendapatkan jawaban yang tepat. saya tidak mau mengulangi kesalahan saya lagi.
Ini ceritanya:
Saya waktu itu sok tahu banget pas liburan ke Candi Borobudur, berbekal pengalaman yang gak tahu udah versi ke berapa, saya dengan percaya diri menjadi pemandu wisata teman saya. Iya, lurus aja, iya ini benar, saya udah pernah lihat (lihat di Tv, tapi beberapa tahun yang lalu). 
1 jam kemudian..
Eh, benar gak sih, tanya teman. Em, benar lah. (masih ngeyel)
1 jam kemudian..
Iya benar, prinsip yang saya pegang bertahun-tahun terpatahkan, rutenya salah. Akhirnya tidak bisa mengunjungi Candi Borobudur, kami harus menunggu keesokan harinya. Terpaksa harus merogeh isi kocek untuk menginap semalaman di hotel. 
Rugi kan sob, itu salah satu bentuk kerugian kecil, jangan sampai kerugian lain yang lebih besar datang padamu. Bertanya tidak butuh uang, kalaupun butuh tidak banyak, hanya butuh niat, kemauan dan usaha.
Jadi..
Budayakan bertanya dengan baik dan benar di lingkungan-mu Sob..



Jadi, salah satu Bank di Indonesia, yang telah lahir tepat satu tahun setelah kemerdekaan Republik Indonesia ialah Bank Negera Indonesia pada tahun 1946 saat ini yang telah mengantongi puluhan penghargaan seperti :
  • Score: A (Execellent) Indonesia Good Corporate Governance Award (1st IGCGA 2015) dari Economic Review, Jakarta (26 Agustus 2015).
  • Indonesia Living Legend Brands 2015 dari Majalah SWA, Jakarta, 26 Agustus 2015
  • Bank Berpredikat Sangat Bagus atas Kinerja Keuangan Tahun 2014 dari Infobank diterima di Jakarta, 14 Agustus 2015
  • Indonesia Living Legend Company Category State-Owned Bank for Countinous Innovation 2015 dari Majalah Warta Ekonomi, Jakarta (11 Juni 2015)
  • The Best Performance Walk in-Channel sekaligus mempertahankan Best Overall Performance Ranking Kedua berdasarkan survei Banking Service Excellence Monitor (BSEM) dari Marketing Research Indonesia (MRI) dan Majalah Infobank, Jakarta (4 Juni 2015)
  • The Most Favourite Leadership dari Indonesia Property and Bank Award (IPBA) 2015 dari Majalah Property & Bank di Jakarta, 21 Mei 2015
  • The Asian Banker Transactional Banking Award 2015 sebagai Best Cash Management Bank in Indonesia dan Leading Counterparty Bank in Indonesia dari Majalah The Asian Banker, Hong Kong (14 April 2015)
  • Peringkat Pertama Digital Brand of The Years dari iSentia dan Infobank untuk Produk BNI Taplus dan Kartu Debit BNI, Jakarta, Kamis (26 Maret 2015)
  • Best Remittance Provider 6 tahun berturut-turut, Best Trade Solution of the Year in Southeast Asia 5 tahun berturut-turut, Best Payable Solution 4 tahun berturut-turut, Best Cross Border Merger & Acquisition Deal of The Year (BNI Life) and co-financial advisers (BNI Securities) serta Best Loan Deal of the Year untuk proyek Commuter Line PT Kereta Api Indonesia bersama 4 bank lainnya.
  • Indonesia Best Overall Corporate Governance, Indonesia Best for Disclosure & Transparency, Indonesia Best for Investor Relations, serta Indonesia Best for Shareholder's Right and Equitable Treatment dari Majalah Finance Asia.
  • Top Brand Award untuk produk BNI Taplus Anak dan BNI Tapenas dari Majalah Marketing di Jakarta, 13 Februari 2015.
  • Pioneer in Green Finance in Indonesia dalam SBA Award dari PricewaterhouseCoopers (PwC) dan Kadin Indonesia dan IBCSD (Indonesia Business Council for Sustainable Development) Jakarta 25 Februari 2015.
Meluncurkan fitur #AskBNI di layanan sodial, Twitter. Tentunya fitur ini dihadirkan untuk mengapresiasi setiap nasabah setia BNI dimanapun dan kapanpun. Cukup lihat keterangan pada gambar di atas, segala masalah akan dituntaskan :D

Tambahan untuk detail fitur keyword di #AskBNI . Baik, Selamat mempelajari fitur terbaru ini, tetap semangat!!!

Tuesday, December 29, 2015

Mau Bertanya Nggak Sesat di Jalan (Part 1)


Kapan saat yang tepat buat kamu untuk bertanya?

Saat Ujian, bro...  Eitss, bukan itu jawaban yang benar.

Pertama kita bahas dulu, bertanya itu buat apa sih???
Agar saya bisa dapat pacar, bu.. yap jawabannya salah
kita bertanya salah satunya ialah karena kita memiliki sifat keingintahuan yang tinggi, jadi yang gak punya sifat gitu gak tanya-tanya terus dong?
gini..
Tujuan bertanya tiap orang pasti berbeda :
1. mencari kebenaran

2. mencari pembenaran/pujian (sumber : FB Bukan Bacaan Biasa, 22 April)

Di sini akan lebih fokus pada tujuan yang pertama, mencari kebenaran.
Contoh : saat kita akan BAB, kita mau gak mau (bagi yang tidak pernah bertanya) pasti akan bertanya juga. Itu saat waktu yang krusial. Nah, sebenarnya budaya bertanya itu sangat bagus lho..

Kenapa?

1. Bisa menambah wawasan kita
Dari yang kita gak tahu jadi tahu kan, yang tahu semakin tahu. Tapi Tahu itu relatifkan. Tahu luarnya, bagian dalamnya belum Tahu juga. Pokoknya yang pertama, dari luar baru ke dalam biar ngerti. 

2. Terbuka
Kita gak jadi sosok yang sok tahu. Atau identik dengan Sombong, Angkuh. Sebenarnya, cukup hidup bersahaja sebenarnya itu sudah cukup, ingat, orang yang bisa dan mau bersyukur adalah orang yang paling bahagia di bumi ini. kenapa? Tidak punya mobil, syukur aku punya motor, Tidak Punya Motor, syukur aku punya sepeda. Tidak punya sepeda, syukur aku bisa ada uang untuk naik angkutan umum, Tidak punya Uang, syukur aku punya Kaki untuk Jalan. Itu namanya mensyukuri tiap hal yang ada dalam hidup kita. Nah, sikap terbuka ini akan memudahkan kita untuk menerima informasi apapun namun yang pastinya kita telah mempunyai filterasinya, tanya lagi, filterasinya apa? Iman. Setiap agama pasti dan tentu mengajarkan kita untuk menjadi orang bahagia masuk surga dengan jalan yang benar, oleh karena itu dengan pegangan itulah, diharapkan setiap individu yang mempelajari dan merealisasikan ajaran dari agamanya akan mampu menjadi pribadi yang harmonis, dan perbedaan itu akan menjadi indah seperti Pelangi. 

3. Membuat si Penjawab lebih kreatif dan inovatif
Ternyata bagi sisi penjawab juga ada manfaatnya. Seperti: Produk atau jasa yang ditawarkan akan lebih berkembang, lebih baik dalam segala sisi. Konsumen bertanya, tentu bagi pihak produsen akan lebih memperhatikan hal-hal yang dipertanyakan tadi. 

lanjut part 2....



Sunday, December 27, 2015

Intro v1.0 : Mau Bertanya Nggak Sesat di Jalan #AskBNI

Malu bertanya, sesat di jalan : artinya segan bertanya berarti kita akan rugi sendiri karena persoalan yang dihadapi tidak ditemukan jalan keluarnya.(https://id.wikiquote.org/wiki/Malu_bertanya,_sesat_di_jalan. 10.41 AM, 28 Des 15)


1.0

Kalau gitu terus, jadinya begini, guys!!!

1.1
Nah, sekian dulu untuk intronya ya... see you next time in Pelaminan. Eh, sorry typo. see you next time in this Blog :)